Tujuanmu menjadi penenang, bukan penghancur. Tugasmu mengayomi, bukan memisahkan. Hati itu dibentuk bukan untuk membentak, bukan untuk melukai hati yang lain. Jadikan hati yang melahirkan orang yang berhati baik, bukan pemberontak. Jadikan hatimu tempat bersemayamnya kata bijak, bukan kata pengkhianat. Hati, menjadikanmu tetap hati-hati, bukan suka ambil hati. Olah hatimu, jadi hati yang baik dan bijak. Jadikan hatimu sumber kasih sejati, bukan pendengki.
Kepada hati, organ paling kecil dari tubuh. Tetaplah kuat menampung kisah hidupku. Tetaplah menjadi tempat bersemayamnya kasih. Jika saatnya tiba, kita akan bercerita, membagi kisah kasih yang kau beri. Jangan lupa, sisipkan di tempat terluarmu segelintir luka, biar nanti ada cerita. Bukan untuk diabadikan tetapi untuk bahan refleksi. Andai saatnya tiba, kau ubah luka itu jdi suka bukan lagi duka.
Aku bangga padamu hatiku. Kau terlihat empuk, lembut, namun selalu tegar. Walau kadang engkau merasa nyeri, tetapi ada kasih yang menyembuhkannya. Kau sempurna. Pandai menyembuhkan luka, tidak ingin menyimpan dendam. Bangga saja padamu.
Teruntukmu hatiku, tetaplah jadi hati yang menguatkan ragaku. Jangan biarkan aku menyerah. Jangan biarkan mulutku melukai hati yang lain. Ajar aku mengerti artinya cinta sejati, bukan keegoisan sejati. Bimbing tanganku untuk tidak menyentuh hal-hal yang menyakitkan. Biarlah aku menjadi dewasa karena tuntunanmu🙏
